Polisi Selidiki Kasus "Pagar Maut" SMKN 1 Kota Jambi

    Polisi Selidiki Kasus "Pagar Maut" SMKN 1 Kota Jambi

    Indon Peristiwa ambruknya pagar beton pembatas SMK Negeri 1 Kota Jambi pada Jumat sore (4/10), sungguh membawa luka mendalam bagi pasangan Kiagus Muhammad Arman dan Nurhasanah.

    Dua buah hati yang cuma mereka miliki, yakni Arsyilla Amra Syafiya, tujuh tahun dan Asiyah Hanna Khansa, 5 tahun, telah pergi untuk selamanya. Kedua anaknya tewas tertimpa pagar beton, saat bermain di halaman rumahnya di  Lorong Masjid Darussabil, RT 25, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

    Kiagus dan isterinya Nurhasannah, Sabtu siang (5/10), hanya mampu menangis saat menyaksikan kedua buah hatinya dimakamkan dalam satu lobang di Pemakaman Bumi Ayu, Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, KotaJambi.

    “Bagaimana tidak sedih Pak, mereka punya dua orang anak. Dan keduanya pergi untuk selamanya, ” ujar Reza, paman dari kedua anak malang yang tewas.

    Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa robohnya pagar beton pembatasa SMK Negeri I Kota Jambi, Jumat sore, makan tiga korban nyawa dan seorang ibu-ibu patah kaki. Korban tewas satunya atas nama Ahasan Basri, 15 tahun, pelajar sebuah SLTA  di Kota Jambi.

    Diselidiki

    Kasus ambruknya pagar beton SMKN 1 Kota Jambi pada saat hujan lebat disertai angin kencang selepas siang menjelang sore Jumat itu, mendapat perhatian dari Polresta Jambi.

    Kapolresta Jambi Komisaris Besar Eko Wahyudi, dihubungi Sabtu siang, menyebutkan, meskipun ada faktor dominan mengarah kepada bencana alam, pihaknya akan menyelidiki penyebab rubuhnya pagar beton pembatas SMKN 1 Kota Jambi.

    “Saya sudah perintahkan Kanit Reskrim untuk melakukan penyelidikan yang akurat. Kita mengambil keterangan dari berbagai pihak, termasuk dari pihak pemangku sekolah bersangkutan, ” kata Eko Wahyudi.(Sp)

    polisi selidiki pagar maut smkn 1 kota jambi
    solmi

    solmi

    Artikel Sebelumnya

    HUT TNI ke-79, Kapolda Jambi Hadiahkan Sepeda...

    Artikel Berikutnya

    Wanita Terduga "Bos" Jaringan Narkoba Jambi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Pemilih Masih Antusias Ikuti PSU ke Lima TPS Bemasalah di Sungai Penuh
    Natalena Pimpin Pengamanan Pleno Rekapitulasi Suara Hasil Pilkada Bungo
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau

    Ikuti Kami